PERTUMBUHAN properti di Jawa Timur (Jatim) tumbuh subur. Sayangnya, tidak banyak pengembang yang mau menggarap rumah murah untuk masyarakat menengah ke bawah. Kondisi ini membuat Kan Eddy, pendiri PT Kokoh Anugrah Nusantara, prihatin.
Dia bertekat membangun 1.000 unit rumah beton sederhana dalam setahun. Berikut wawancara dengan KORAN SINDO JATIM .
Apa yang memotivasi Anda membangun ribuan rumah murah?
Jadi begini, latar belakangnya saya merasa tidak puas dengan sistem rumah murah yang ada saat ini. Karena dalam tiga tahun, pemiliknya cenderung melakukan renovasi. Dengan kondisi ini, akhirnya saya membuat terobosan untuk membuat rumah yang tahan lama sehingga ketika membeli rumah tidak lagi memikirkan renovasi.
Berapa tahun kekuatan rumah yang Anda buat baru melakukan renovasi?
Sangat lama, berkisar 20 tahun. Kita mengerjakan rumah baru 6 tahun memperbarui cat. Karena rumah ini ramah lingkungan. Rumah ini murah tetapi tidak murahan karena proses pembuatan dilakukan dengan sangat hati-hati dan mengedepankan kepuasan konsumen, bukan karena keuntungan belaka.
Konsep rumah yang dibuat seperti apa?
Konsep yang kita bangun adalah rumah yang kuat. Untuk itu, kita memakai bahan material yang tidak biasa. Semua bangunan berupa cor beton. Proses pengecoran berjalan sangat cepat. Pengecoran dilakukan dengan teknologi canggih dengan bahan teknis pengecoran monolit. Sebuah alat khusus bangunan rumah yang ada dan sudah menjadi hak cipta kami.
Kenapa memilih beton?
Karena kekuatan yang ditunjukkan kuat. Jadi, rumah ini semua berdasar beton, mulai kusen hingga jalan juga memakai cor beton. Pembuatan dilakukan dengan cara mencetak secara massal. Bahkan sistem drainase yang dibangun tidak berupa got, tetapi resapan yang berada di tengah jalan supaya mengalami resapan. Kita menargetkan sebanyak 70 persen hingga 80 persen air hujan akan dikembalikan di dalam tanah. Sistem ini mengadopsi rumah murah yang ada di negaranegara maju.
Anda melihat rumah murah yang ada di Indonesia seperti apa?
Rumah murah yang ada di Indonesia hanya berdiri, yang penting ada atap dan bisa ditempati sudah dianggap layak. Tetapi dalam jangka menengah antara 2 hingga 3 tahun, rumah ini harus diperbaiki.
Apa keunggulan rumah murah Anda, selain materialnya cor beton semua?
Semua sudah berdasar penelitian. Rumah murah yang saya bangun ini bisa tahan gempa hingga 8 skala richter. Untuk bisa tahan gempa, material yang ada di atas didesain serba ringan. Tahan gempa ini artinya kalau ada gempa, rumah ini akan mengalami keretakan saja dan tidak membahayakan penghuni yang ada di dalamnya. Bahan-bahan yang berada di atap akan digunakan galvalum. Rumah ini juga tidak perlu sering dicat, cukup dicuci pakai sabun sudah berubah lebih baik.
Untuk fasilitas umum (fasum)-nya seperti apa?
Jangan salah, fasum di perumahan ini tidak akan kalah dengan perumahan-perumahan elite. Kami juga akan membuat musala untuk sarana ibadah, sarana bermain atau taman, bahkan sarana olahraga. Semua akan diklasterisasi area-areanya. Saat ini kita sedang merancang estetika perumahan yang lebih baik.
Proses pengembangan dilakukan dimana saja?
Sekarang ini masih pilot project (proyek rintisan), pembangunan masih Puri Kokoh di Mojokerto. Setelah berhasil pembangunan pertama, sekarang sedang asyik-asyiknya pengembangan turun kelas. Artinya kita jualan dengan cicilan hanya Rp700.000, tapi konsepnya sangat menarik. Cuma ada perbedaan. Kalau konsep yang lama ukuran tanahnya 6×12 (meter persegi), sekarang dikurangi menjadi 6×11 sedangkan yang satu meter dipakai untuk jalan yang berguna untuk parkir secara paralel.
Kenapa ada perubahan seperti itu?
Hasil penelitian menunjukkan, rumah murah itu identik dengan rumah kumuh karena kebanyakan rumah akan dibangun warung atau toko di depan rumah. Kita akan mengubah itu. Memang biasanya rumah kelas kita (menengah bawah) susah diatur. Kita putuskan yang di depan tinggal 2 meter, tapi setelah 2 meter ada jogging track satu meter. Baru jalan 6 meter.
Nah , bagi yang memiliki mobil bisa parkir paralel, bukan masuk rumah. Jujur saja kita tidak mengambil manfaat satu meter yang dikurangi. Kita mau meregulasikan bahwa di depan ada satu meter jogging track . Kalau mau mengubah (renovasi) di belakang, sebab di belakang ada kelebihan tanah 3 meter.
Inspirasi untuk mendirikan rumah murah ini dari mana?
Begini, pada mulanya di Indonesia ini sangat tidak seimbang. Kita pernah melakukan riset, sekolah (mahasiswa) yang berasal dari (jurusan) arsitektur setelah lulus tidak ada yang ingin membuat rumah murah. Mereka gengsi. Pengusahanya juga seperti itu, dipaksa pemerintah untuk membuat hunian berimbang adanya rumah murah itu pun tidak dilaksanakan. Jadi kita pengen hadir sebagai pihak yang membuat rumah murah. Kita hanya memberikan contoh dengan teknologi yang benar , tetapi perusahaan masih bisa survive , masih memiliki keuntungan.
Berapa unit rumah yang telah dibangun sampai saat ini?
Kita baru kembangkan di Mojokerto. Saat ini selama 2 tahun baru ada 105 unit yang dibangun. Dengan terobosan kita, semoga pengembangan lain mau masuk untuk membangun rumah murah karena kebutuhan bisa mencapai 800.000. Saat ini suplainya sedikit, tetapi demand banyak. Kita kekurangan stok
Untuk bahan-bahan baku diperoleh dari mana?
Jujur saja, ada sekitar 50 persen bahan baku yang kami pergunakan dari China. Kita tidak akan beli bahan-bahan dari toko karena harga yang ada di toko lebih mahal sekitar 2 hingga 3 persen. Dengan pertimbangan ini, akhirnya kita memilih impor.
Berapa lama proses pembangunan rumah?
Kita coba membangun satu rumah sampai selesai dua Minggu, jadi langsung cor seluruh struktur dicor tergantung mau berapa cetakan. Kita sedang membangun cetakan generasi empat yang dalam 24 jam bisa membikin satu struktur. Kalau dua Minggu sama finishing sama pasang atap tinggal menempati. Saat ini kalau struktur kita bisa tiga hari, tapi generasi empat nanti dalam 24 jam itu dalam satu struktur. Kita menargetkan berproduksi seperti pabrik. Jadi, kita cetak setiap hari buat empat 4 rumah, satu minggu bisa membuat 24 rumah, satu bulan buat 90 rumah.
Rencana pembangunan kapan?
Kita sekarang sedang melakukan pembebasan lahan. Kita sedang mengajukan perizinan, mudah-mudahan cepat di Mojokerto juga. Karena kita sudah familier, nanti ada pengembangan di mana-mana seperti di Gresik, Driyorejo, dan Kabupaten Malang. Dulu semua orang belum kenal kita, dikasih rumah beton bingung, dikasih rumah tanpa drainase bingung, sekarang sudah terbukti. Kita konsisten, brand kita mulai dikenal dari tahun ke tahun.
Untuk bahan cetakan seperti apa?
Bahan cetakan penemuan kita sendiri. Kita sudah patenkan 2 tahun lalu. Kita memiliki tiga paten yang telah diajukan. Bahannya dari komposit. Jadi begini cetakan adalah komponen yang lumayan mahal bahkan sangat mahal. Karena satu cetakan saja harganya bisa mencapai Rp500 juta. Banyak yang bertanya, kenapa kok ditaruh di rumah murah?
Karena cetakan yang kita buat ini spesial, tahan lama dan bisa dipakai terus menerus sampai 10 tahun sampai 20 tahun. Satu cetakan bisa membangun 300 rumah dalam setahun. Kalau satu cetakan Rp500 juta dibagi 300 rumah dalam setahun, kan bisa ketemu cetakan harganya tidak sampai 2 juta.
Prospek ke depan seperti apa?
Luar biasa. Sekarang begini, kita mau launching 500 unit untuk proyek ini, kita sudah dua kali pameran, kita buka pendaftaran customer sampai saat ini sudah 400 orang. Kita luncurkan 12 unit yang antre 200 orang. Yang terpenting, orang dengan penghasilan rendah juga punya hunian dengan infrastruktur baik. Market -nya sangat besar, Sekarang mau cari rumah dengan cicilan Rp700.000 sudah tidak ada.
Di seluruh Indonesia tidak adalah. Secara umum menurut saya rumah yang layak kayak begini, kalau mikirin cicil hanya mikir cicil saja, bukan memikirkan renovasi.
(rzk)
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2016/04/25/470/1371813/bangun-1-000-rumah-untuk-kalangan-menengah-bawah
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=5&n=107&date=2016-04-25